Sabtu, 04 September 2010

TUGAS MAK PLANOLOGI UNDIP

Depok Buka Tiga Kawasan Pertumbuhan Kota Baru

Kamis, 22 Maret 2007 | 20:48 WIB
TEMPOInteraktif,Jakarta:

Kota Depok akan membuka tiga kawasan pertumbuhan kota yang baru. Kawasan itu adalah Krukut di Kecamatan Limo, Tapos di Kecamatan Cimanggis, dan Bojongsari di Sawangan. Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Depok, Dadang Wihana, mengatakan kawasan itu akan menjadi pusat pertumbuhan kota baru untuk mendukung dan pemerataan pelayanan pemerintah kota Depok.
“Kami ingin aksesibilitas kota Depok terjangkau untuk semua wilayah dan masyarakat," kata Dadang di ruang kerjanya hari ini.
Dadang mengatakan pertumbuhan dan perkembangan kota Depok saat ini melesat cepat apalagi dengan adanya pembangunan jalan tol Depok-Antasari dan Cinere-Cimanggis. Selama ini pertumbuhan Kota Depok ada di kawasan Margonda, Cisalak, Cinere, Sawangan, Citayam, dan Jatimulya.
Dadang mengatakan Krukut akan dipersiapkan menjadi pusat perdagangan dan jasa di kawasan yang dekat dengan jalan tol Depok-Antasari dan Cinere-Cimanggis. Tapos akan menjadi pusat aksesibilitas dengan membuka pusat rumah pemotongan hewan, pusat grosir, dan pusat eceran. Adapun Bojongsari akan menjadi pusat jasa perdagangan di wilayah Depok bagian barat dengan kawasan pendidikan dan terminal tipe C.
ENDANG PURWANTI

REVIEW

Depok merupakan kota penyangga ibukota DKI Jakarta karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Karena itu sebagai kota penyangga kota Depok sangat pesat pertumbuhan dan perkembangannya. Hal ini dapat dilihat dari upaya pembangunan yang terus-menerus dilakukan oleh pemerintah daerah kota Depok.
Pembangunan tersebut bermulai pada usaha untuk membangun tiga kawasan yakni Krukut, Limo dan Tapos. Pembangunan yang dilakukan oleh badan pemerintahan setempat direncanakan untuk menjadi pertumbuhan kota baru. Karena selama ini pusat pertumbuhan kota Depok terdapat pada kawasan Margonda, Cisalak, Cinere, Sawangan, Citayam, dan Jatimulya.
Pembangunan tol Depok-Antasari sepanjang 22 km ini diharapkan sangat membantu untuk mengurangi kemacetan yag terjadi di Kota Depok terutama jalan Margonda Raya. Jalan tol ini akan menghubungkan langsung Jakarta Selatan (Jalan P Antasari) dengan Kota Depok sampai ke Bogor sehingga dapat memudahkan akses warga Depok dan Bogor yang akan ke Jakarta dan sebaliknya.
Kawasan Margonda yang merupakan akses utama yang menghubungkan Jakarta dengan Depok. Disana merupakan pusat pertumbuhan dan perkembangan kota Depok. Dapat dilihat di sepanjang kawasan tersebut dipenuhi oleh berbagai jenis usaha masyarakat. Terlebih lagi pusat perbelanjaan yang berdiri tegak. Namun dengan terpusatnya pertumbuhan di kawasan ini menjadikan daerah Margonda Raya rawan macet. Terutama kemacetan ini terjadi pada jam sibuk seperti pagi dan sore hari. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya pembangunan jalan tol Depok-Antasari dapat menjadi solusi tepat mengatasi kemacetan di kawasan ini. Pada saat ini di jalan Margonda Raya terjadi pelebaran jalan yang tadinya 4 jalur menjadi 6 jalur. Ini merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi kemacetan saat ini.
Rencananya di sepanjang koridor tol Depok-Antasari akan dibuat bisnis baru berupa cluster yang berupa hunian, pendidikan, rekreasi, dan pertokoan. Koridor ini melewati kawasan Limo, Krukut, dan Tapos. Oleh karena itu diharapkan kawasan ini dapat berkembang sehingga perputaran ekonomi dapat merata. Karena selama ini pusat perputaran ekonomi terdapat di kawasan Margonda.
Pembangunan jalan tol Cinere-Cimanggis-Jagorawi menghubungkan wilayah Tangerang, Bogor, Bekasi, dan Jakarta. Dengan adanya Jalan Tol Cinere- Cimanggis-Jagorawi ini diharapkan dapat mengurangi beban jalan tol dalam kota Jakarta yang saat ini sudah terlalu padat dan macet. Diharapkan pembangunan jalan tol ini dapat mempersingkat jarak tempuh dan waktu antara daerah Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang dan pula sebaliknya serta dapat mengurangi kemacetan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar